SURYA.CO.ID, TULUNGAGUNG - Momentum menjelang puasa dan lebaran adalah saat para peternak ayam potong meraih untung, karena saat itu permintaan daging meningkat.
Namun kondisi saat ini berbalik, para peternak ayam tidak bisa menjual hasil panennya.
Pandemi virus corona menyebabkan rumah makan dan restoran juga berhenti operasi, sehingga permintaan daging ayam juga anjlok.
Para peternak ayam potong pun tidak punya pilihan, selain menjual murah hasil panennya.
"Kalau kondisi normal kami tidak pernah jualan langsung, karena ada pedagang yang membeli di kandang. Sekarang terpaksa kami jualan ke jalan-jalan," ujar seorang peternak bernama Daryono (47), yang pemilik peternakan di dekat Telaga Ngambal, Kecamata Kalidawir.
Bersama rekannya, Daryono keliling menggunakan mobil pikap menjual ayamnya langsung ke masyarakat.
Ayam hidup ini dijual seharga Rp 13.500 per kilogram.
Padahal harga balik modal (BEP) di kisaran Rp 16.700 per kilogram.
"Biasanya saya jual di harga Rp 17.500 sampai 20.000 per kilogram," sambung Daryono, saat ditemui di Kelurahan Kutoanyar, Kecamatan Tulungagung.
Karena satu kandang tidak bisa langsung dijual sekaligus, Daryono harus mengecer ayam yang siap dipanen.
"obral" - Google Berita
April 15, 2020 at 02:36PM
https://ift.tt/34H4FxY
Permintaan Turun, Peternak Tulungagung Obral Ayam Pedaging Rp 13.500 Per Kilogram - Surya
"obral" - Google Berita
https://ift.tt/2T6flSP
Shoes Man Tutorial
Pos News Update
Meme Update
Korean Entertainment News
Japan News Update
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Permintaan Turun, Peternak Tulungagung Obral Ayam Pedaging Rp 13.500 Per Kilogram - Surya"
Post a Comment