Pandeglang – Penyebar Covid-19 atau virus corona berdampak pada sektor perikanan di Kabupaten Pandeglang. Semenjak virus corona masuk ke Indonesia awal bulan Maret 2020 lalu, sejumlah nelayan kesulitan menjual hasil tangkapan ikan, meski terjual pasti dengan harga yang relatif murah.
“Sekarang harga ikan dan lobster anjlok. Lobster saja, biasanya dijual dengan harga Rp250 ribu per kilo, sekarang hanya 150 ribu, itu yang super,” kata salah seorang nelayan asal Kecamatan Cimanggu, Ahmad Kurtubi, Senin, 6 April 2020.
Meski demikian, Ahmad tetap turun ke laut untuk menutupi kebutuhan hidup keluarga. Selain Ahmad, dampak penyebaran virus corona juga di rasakan oleh Mu’id nalayan asal Kecamatan Panimbang.
Saat ini, Mu’id memilih untuk libur melaut, karena mengalami kesulitan dalam penjualan ikan yang berdampak pada penurunan penghasilan.
“Saya sudah dua hari enggak melaut, karena enggak punya modal buat beli bensin dan bekal,” ungkapnya.
Sementara Ketua Paguyuban Nelayan Kabupaten Pandeglang, Encep Waas meminta agar Penerintah memikirkan juga nasib nelayan dengan tidak terfokus pada penanganan penyebaran virus corona, supaya para nelayan bisa tetap menyambung hidup di tengah pandemi virus corona.
“Pemerintah melalui perusahaan milik negaranya, harus berperan aktif dalam menampung ikan hasil tangkap nelayan, agar ekonomi nelayan terselamatkan,” ujarnya.
Editor: Fariz Abdullah
"obral" - Google Berita
April 06, 2020 at 04:33PM
https://ift.tt/2UJNYyr
Sulit Terjual, Nelayan Pandeglang 'Obral' Lobster dan Ikan dengan Harga Miring - Berita Banten
"obral" - Google Berita
https://ift.tt/2T6flSP
Shoes Man Tutorial
Pos News Update
Meme Update
Korean Entertainment News
Japan News Update
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Sulit Terjual, Nelayan Pandeglang 'Obral' Lobster dan Ikan dengan Harga Miring - Berita Banten"
Post a Comment