Search

Walhi : Fokus Benahi Sampah, Jangan Lagi Obral Rinjani! - Lombok Post

MATARAM-Rencana investor membangun glamorous camping (glamping) dan heli tourism terus menuai kontroversi. ”Ini menjadi tahun bencana bagi Rinjani, alamnya makin terancam,” kata Direktur Eksekutif Walhi NTB Murdani, kemarin (21/2).

Ia menegaskan, kawasan Gunung Rinjani tidak butuh investor. Semakin banyak intervensi investor, alam Rinjani jelas akan rusak. ”Akan sangat berdampak bagi manusia dan makhluk lain di sana,” katanya.

Keberadaan helikopter yang lalu lalang dan pembangunan sarana glamping akan mengubah bentang alam Rinjani. ”Pemerintah jangan mengobral sumber daya alam tanpa mempertimbangkan kondisi lingkungan,” ujarnya.

Heli tourism dan glamping hanya menambah deretan ancaman bagi kelestarian Rinjani selain kereta gantung. ”Banyak sekali dampak negatifnya,” kata dia.

Salah satu persoalan yang harusnya menjadi fokus bersama yakni sampah. ”Sampah-sampah Rinjani ini harus dituntaskan, ini yang lebih penting,” katanya.

Meski investor berdalih mereka akan membidik pasar berbeda, namun dia sangat yakin daya rusak alam Rinjani akan dua kali lipat dibandingkan saat ini. Walhi meminta pemerintah tidak memberikan izin kepada investor merusak alam Rinjani. ”Tanpa mereka Rinjani sudah laku kok,” tegasnya.

Murdani mengingatkan, terlalu mahal konsekuensi yang harus ditanggung jika semua investor diberikan masuk ke Rinjani. ”Ingat tiga juta penduduk Lombok menggantungkan hidup dari Rinjani,” ujarnya.

Kepala Balai Taman Nasional Gunung Rinjani (TNGR) Dedy Asriady  sebelumnya mejelaskan, para investor baru mempresentasikan rencana mereka. ”Ini masih jauh dan baru rencana, prosesnya masih panjang,” kata Dedy.

PT Rinjani Glamping Indonesia (RGI) dan PT Airbus Helicopters Indonesia beberapa waktu lalu memaparkan rencana investasi mereka di kawasan Rinjani. RGI akan mengkapling lahan di dekat Dana Segara Anak untuk glamping. Sementara Airbus akan menyediakan heli tourism. ”Persoalan nanti semua pihak menerima, saya pikir mari kita sabar menunggu proses itu,” katanya.

Proses pembangunan, kata Dedy pasti didahului dengan studi kelayakan. ”Banyak kajiannya,” ujar dia.

Kajian dari sisi geologi, ekologi, sosial, ekonomi dan budaya harus jadi bahan pertimbagan. ”Yang jelas taman nasional itu keberpihaknnya ke masyarakat,” katanya.

Ia menyebut, ada 1.700 orang bekerja menggantungkan hidup dari wisata pendakian. Pihaknya juga sangat mempertimbangkan nasib mereka. ”Kami harus  tetap mempertahankan keberadaan mereka,” tegasnya. (ili/r5)

 

Let's block ads! (Why?)



"obral" - Google Berita
February 22, 2020 at 12:30AM
https://ift.tt/3bXuvRl

Walhi : Fokus Benahi Sampah, Jangan Lagi Obral Rinjani! - Lombok Post
"obral" - Google Berita
https://ift.tt/2T6flSP
Shoes Man Tutorial
Pos News Update
Meme Update
Korean Entertainment News
Japan News Update

Bagikan Berita Ini

0 Response to "Walhi : Fokus Benahi Sampah, Jangan Lagi Obral Rinjani! - Lombok Post"

Post a Comment

Powered by Blogger.